Nama : Bagas Bayu Aji
Kelas : 3EA12
NPM : 11214957
“Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh PT Johnson & Johnson”
Etika Bisnis dan Pelanggarannya
Etika bisnis merupakan cara untuk melakukan kegiatanbisnis, yang mencakup seluruh aspek yang berkaitan denganindividu, perusahaan dan juga masyarakat. Etika Bisnis dalamsuatu perusahaan dapat membentuk nilai, norma dan perilakukaryawan serta pimpinan dalam membangun hubungan yang adil dan sehat dengan pelanggan/mitra kerja, pemegang saham, masyarakat.
Perusahaan meyakini prinsip bisnis yang baik adalah bisnisyang beretika, yakni bisnis dengan kinerja unggul danberkesinambungan yang dijalankan dengan mentaati kaidah-kaidah etika sejalan dengan hukum dan peraturan yang berlaku.
Etika Bisnis dapat menjadi standar dan pedoman bagiseluruh karyawan termasuk manajemen dan menjadikannyasebagai pedoman untuk melaksanakan pekerjaan sehari-haridengan dilandasi moral yang luhur, jujur, transparan dan sikapyang profesional.
PT Johnson & Johnson merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dalam pembuatan dan pemasaran obat-obatan serta alatkesehatan lainnya di banyak negara di dunia.
“Contoh Kasus Pelanggaran Etika Bisnis oleh PT Johnson & Johnson”
Tylenol adalah obat rasa nyeri yang di produksi olehMcNeil Consumer Product Company yang kemudian menjadibagian anak perusahaan Johnson & Johnson. Tingkat penjualanTylenol sangat mengagumkan dengan pangsa pasar 35% di pasarobat analgetika yaitu obat peredam nyeri, atau setara dengan 7% dari total penjualan grup Johnson & Johnson.
Pada hari kamis tgl 30 September 1982, laporan mulaiditerima oleh kantor pusat Johnson & Johnson bahwa adanyakorban meninggal dunia di Chicago setelah meminum kapsulobat Extra Strength Tylenol. Kasus kematian ini menjadi awalpenyebab rangkaian krisis management yang telah dilakukanoleh Johnson & Johnson. Pada kasus itu, tujuh orang dinyatakanmati secara misterius setelah mengonsumsi Tylenol di Chicago.Setelah diselidiki, ternyata Tylenol itu mengandung racunsianida.
J&J segera menarik 31 juta botol Tylenol di pasaran danmengumumkan agar konsumen berhenti mengonsumsi produkitu hingga pengumuman lebih lanjut, meski penyelidikan masihdilakukan guna mengetahui pihak yang bertanggung jawab,. J&J bekerja sama dengan polisi, FBI, dan FDA (BPOM-nya AmerikaSerikat) menyelidiki kasus itu. Hasilnya membuktikan bahwakeracunan itu disebabkan oleh pihak lain yang memasukkansianida ke botol-botol Tylenol.
Biaya yang dikeluarkan J&J dalam kasus itu lebih dari 100 juta dollar AS. Namun, karena kesigapan dan tanggung jawabyang mereka tunjukkan, perusahaan itu berhasil membangunreputasi bagus yang masih dipercaya hingga kini. Begitu kasusitu diselesaikan, Tylenol dilempar kembali ke pasaran denganpenutup lebih aman dan produk itu segera kembali menjadipemimpin pasar.
Johnson & Johnson memberitakan semua proses produksidan quality control-nya ke public, tidak hanya pada penyidik. Dalam dua atau tiga hari saja, semua inventaris Tylenol ditarikdari semua rak supermarket dan drugstores secara nasional, dansemua produksi Tylenol berhenti. Karena karyawan dan pekerjatidak bersalah, mereka tetap mendapat gaji. J&J kemudiansegera menciptakan sistem packaging yang lebih aman namunjauh lebih mahal pada saat itu, tanpa menaikkan harga (alias mengorbankan profit). Banyak lagi jurus ampuh yang diagunakan, tetapi saya lupa.
Kesimpulan :
J&J tidak akan pernah lari dari tanggung-jawab padapublik, dan secara pro-aktif memperbaiki peri-lakunya sendiri, meski indikasinya kemudian mulai mengarah ke tindakan usil, dan bukan kebocoran kualitas di pabrik-pabrik Tylenol. J&J menjadi produsen consumer goods dan pharmaceutical company yang paling profitable dalam sejarah.
Saran :
Dalam etika bisnis apabila perilaku mencegah pihak lain menderita kerugian dipandang sebagai perilaku yang etis, makaperusahaan yang menarik kembali produknya yang memilikicacat produksi dan dapat membahayakan keselamatankonsumen, dapat dipandang sebagai perusahaan yang melakukan perilaku etis dan bermoral.
Sumber :
• https://shelaseptiana.wordpress.com/2015/11/19/contoh-kasus-pelanggaran-etika-bisnis-yang-dilakukan-perusahaan-di-dalam-negeri-indonesia-dan-luar-negeri/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar